Pengertian Histogram
Histogram adalah bagan batang jenis khusus yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi mengenai variasi dalam suatu proses mengambil keputusan dengan memusatkan perhatiah pada upaya perbaikan.
Kata histogram berasal dari bahasa Yunani: histos, dan gramma. Pertama kali digunakan oleh Karl Pearson pada tahun 1895 untuk memetakan distribusi frekuensi dengan luasan area grafis batangan menunjukkan proporsi banyak frekuensi yang terjadi pada tiap kategori dan merupakan salah satu dari 7 basic tools of quality control yaitu Pareto chart, check sheet, control chart, cause-and-effect diagram, flowchart, dan scatter diagram.
Histogram adalah bagan batang jenis khusus yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi mengenai variasi dalam suatu proses mengambil keputusan dengan memusatkan perhatiah pada upaya perbaikan.
sumber gambar : wequest.hawaii.edu
Pada bidang statistik, histogram adalah tampilan grafis dari tabulasi
frekuensi yang digambarkan dengan grafis batangan sebagai manifestasi
data binning. Tiap tampilan batang menunjukkan proporsi frekuensi pada
masing-masing deret kategori yang berdampingan dengan interval yang
tidak tumpang tindih.
Kata histogram berasal dari bahasa Yunani: histos, dan gramma. Pertama kali digunakan oleh Karl Pearson pada tahun 1895 untuk memetakan distribusi frekuensi dengan luasan area grafis batangan menunjukkan proporsi banyak frekuensi yang terjadi pada tiap kategori dan merupakan salah satu dari 7 basic tools of quality control yaitu Pareto chart, check sheet, control chart, cause-and-effect diagram, flowchart, dan scatter diagram.
Histogram adalah perangkat grafis yang menunjukkan distribusi, sebaran,
dan bentuk pola data dari proses. Jika data yang terkumpul menunjukkan
bahwa proses tersebut stabil dan dapat diprediksi, kemudian histogram
dapat pula digunakan untuk menunjukkan kemampuan batasan proses. Dikenal
juga sebagai grafik distribusi frekuensi, salah satu jenis grafik
batang yang digunakan untuk menganalisa mutu dari sekelompok data (hasil
produksi), dengan menampilkan nilai tengah sebagai standar mutu produk
dan distribusi atau penyebaran datanya. Meski sekelompok data memiliki
standar mutu yang sama, tetapi bila penyebaran data semakin melebar ke
kiri atau ke kanan, maka dapat dikatakan bahwa mutu hasil produksi pada
kelompok tersebut kurang bermutu, sebaliknya, semakin sempit sebaran
data pada kiri dan kanan nilai tengah, maka hasil produksi dapat
dikatakan lebih bermutu, karena mendekati spesifikasi yang telah
ditetapkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar